Kamis, 18 April 2013

Materi Qur'an Hadits Diskusi I

Kali ini saya akan mengeposkan materi Qur'an Hadits diskusi I yang berjudul Al-Qur'an Hadits yang telah disampaikan pada hari Jumat, 12 April 2013. Tulisan ini menguraikan 2 bagian, materi pokok dan materi tambahan. Materi pokok merupakan ringkasan dari materi yang disampaikan pemakalah. Sedangkan materi tambahan adalah materi yang disampaikan oleh Ust. Abdul Ghofur dan jawaban dari beberapa pertanyaan yang diajukan kepada pemakalah.

1. Materi Pokok

A. Pengertian Al-Qur'an
Qara'a berari mengumpulkan dan menghimpun. Qira'ah berarti merangkai huruf-huruf dan kata-kata satu dengan yang lainnya dalam satu ungkapan yang teratur. Al-Qur'an =  Qira'ah
إِنَّ عَلَيْنَا جَمْعَهُ وَقُرْءَانَهُ (17) فَإِذَا قَرَأْ نَهُ فَتَّبِعْ قُرْءَا نَهُ(18)
“Sesungguhnya Kami-lah yang bertanggung jawab mengumpulkan (dalam dadamu) dan membacakannya (pada lidahmu). Maka apabila Kami telah menyempurnakan bacaannya (kepadamu, dengan perantaraan jibril), maka bacalah menurut bacaannya itu.” (Al-Qiyamah: 17-18)

B. Pengertian Hadits
Hadits menurut bahasa adalah al-jadid sesuatu yang baru) - lawan dari al-qadim (lama) - artinya menunjukkan kepada waktu yang dekat atau waktu yang singkat (seperti orang yang baru memeluk agama islam). Disebut juga dengan al-khabar yang berarti berita, yaitu sesuatu yang dipercakapkan dan dipindahkan dari seseorang kepada orang lain.

Secara garis besar ada empat makna fungsi penjelasan (bayan) Hadis terhadap Al-Qur’an, yaitu sebagai berikut: 
a.      Posisi hadis  memperkuat keterangan al-Qur’an (ta’kid). 
b.      Hadis sebagai penjelas (bayan) terhadap Al-Qur’an. 
c.       Hadis mencabang dari pokok dalam al-Qur’an (tafri’ ‘ala al-ashl) 
d.   Menciptakan hukum syari’at (tasyri’) yang belum dijelaskan oleh al-Qur’an, disebut bayan tasyri'
Bentuk-bentuk hadits ada 5, yaitu:
1. Hadits Qauli: berupa perkataan/ucapan rasulullah
2. Hadits Fi'li: berupa perbuatan
3. Hadits Taqriri: berupa ketetapan nabi terhadap apa yang datang dari sahabatnya
4. Hadits Hammi: berupa hasrat yang belum terealisasikan
5. Hadits Ahwali: berupa hal ihwal nabi menyangkut keadaan fisik dan sifat-sifat kepribadiannya.
2. Materi Tambahan
  • Penjelasan dari "Hadits membatasi kemutlakan Al-qur'an 
maksudnya, misalnya di Al-Qur'an dikatakan kalau orang yang mencuri akan dipotong tangannya sebagai hukumannya. Tapi, Rasulullah membatasinya dan memutuskan untuk memotong sampai pergelangan tangannya saja.
  • Mengapa disunnahkan untuk minum sambl duduk? Pada zaman rasulullah, tidak ada ilmu yang bisa membuktikan kebenaran dari hal tersebut, sehingga pengikut rasulullah hanya mendengarkan dan mentaatinya. tapi, setelah adanya ilmu yang bisa membuktikan hadits rasul tersebut, terjawablah, karena sesungguhnya minum sambil berdiri, tidak dapat menyaring kotoran-kotoran atau racun yang terdapat di dalam minuman yang kita minum.
  • Hadits memiliki 3 sinonim: Sunnah, Khabar dan atsar. Perbedaanya adalah Sunnah merupakan jalan hidup yang dibiasakan. Allah berfirman pada surat Al-Hijr: 10 dan Annisa: 64. Khabar merupakan ucapan, perbuatan dan ketetapan dari sahabat, sedangkan atsar merupakan ucapan, perbuatan dan ketetapan dari tabi'in.
  • Semua Hadits merupakan Khabar, tapi belum tentu semua Khabar merupakan Hadits.


وَلَقَدْ أَرْسَلْنَا مِنْ قَبْلِكَ فِي شِيَعِ الأوَّلِينَ (١٠) - See more at: http://www.tafsir.web.id/2013/03/tafsir-al-hijr-ayat-1-15.html#sthash.rr0HJFdk.dpuf
وَلَقَدْ أَرْسَلْنَا مِنْ قَبْلِكَ فِي شِيَعِ الأوَّلِينَ (١٠) - See more at: http://www.tafsir.web.id/2013/03/tafsir-al-hijr-ayat-1-15.html#sthash.rr0HJFdk.dpuf
وَلَقَدْ أَرْسَلْنَا مِنْ قَبْلِكَ فِي شِيَعِ الأوَّلِينَ (١٠) - See more at: http://www.tafsir.web.id/2013/03/tafsir-al-hijr-ayat-1-15.html#sthash.rr0HJFdk.dpuf
  Sumber: Makalah Qur'an Hadits kelompok 1 (Catur, Chyntia, Citra)

Senin, 15 April 2013

Materi Qur'an Hadits Pertemuan I

Bismillahirrahmanirrahim.

Pada kesempatan ini, saya akan membahas materi pertama dari mata kuliah qur'an hadits yang di sampaikan pada hari Jumat, 22 Maret 2013. Materi kali ini membahas tentang penafsiran surat az-zukhruf ayat 36-37 dan yunus ayat 62-64.

A. Tafsir Surat Az-Zukhruf ayat 36-37
  
Orang yang jauh dari tuntunan Qur’an, enggan melaksanakan ibadah dan mengingat Allah, malas mendatangi tausiah dan pengajian, membangkang dan tidak mau patuh pada Allah dan RasulNya, sangat mudah ditipu dan diperdayakan syetan dari golongan Jin. Mereka menyangka berada pada jalan yang benar dan tidak menyadari bahwa syetan telah menyesatkan mereka dari jalan Allah yang lurus, sebagaimana disebutkan Allah dalam surat Az Zukhruf 36-37


36- Barang siapa yang berpaling dari pengajaran Tuhan Yang Maha Pemurah (Al Qur’an), Kami adakan baginya setan (yang menyesatkan) maka setan itulah yang menjadi teman yang selalu menyertainya. (Az Zukhruf 36)

 

 37- Dan sesungguhnya setan-setan itu benar-benar menghalangi mereka dari jalan yang benar dan mereka menyangka bahwa mereka mendapat petunjuk. (Az Zukhruf 37)

Orang yang telah disesatkan syetan itu menyangka bahwa ia berada pada jalan yang benar, padahal syetan yang mendampinginya sudah menjerumuskannya pada jalan yang sesat dan ia tidak menyadari hal itu. 

B. Penjelasan Surat Yunus ayat 62-64


ألا إن أولياء الله لا خوف عليهم ولا هم يحزنون

“Ingatlah, sesungguhnya wali-wali Allah itu, tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.” (QS Yunus: 62)



Mereka tidak khawatir terhadap apa-apa yang mereka hadapi di masa depan baik dalam bentuk ketakutan-ketakutan maupun ancaman-ancaman. Dan mereka tidak pula bersedih hati atas apa yang mereka lalui karena tidaklah berlalu dari mereka kecuali amalan yang sholih sehingga bagi mereka keamanan, kebahagiaan, dan kebaikan yang amat banyak untuk mereka, tidak ada yang mengetahui kecuali Allah Ta’ala.


الذين آمنوا وكانوا يتقون

“(Yaitu) orang-orang yang beriman dan mereka selalu bertakwa.” (QS Yunus: 63)


Mereka adalah wali-wali Allah, yaitu orang-orang yang beriman kepada-Nya, malaikat malaikat-Nya, kitab kitab-Nya, para rasul-Nya, hari akhir, takdir yang baik maupun buruk. Mereka buktikan keimanan mereka dengan bertakwa kepada-Nya dengan melaksanakan segala perintah-Nya serta menjauhi segala larangan-Nya, dan selalu merasa diawasi baik dia bersembunyi maupun di hadapan orang lain.


لهم البشرى في الحياة الدنيا وفي الآخرة لا تبديل لكلمات الله ذلك هو الفوز العظيم

“Bagi mereka berita gembira di dalam kehidupan di dunia dan (dalam kehidupan) di akhirat. Tidak ada perubahan bagi kalimat-kalimat (janji-janji) Allah. Yang demikian itu adalah kemenangan yang besar.” (QS Yunus: 64)


Kabar gembira di dunia yaitu pujian yang baik dan kasih sayang di hati orang yang beriman dan mimpi-mimpi yang baik dan apa yang dilihat oleh hamba tersebut adalah bentuk kelembutan Allah dengannya serta Allah mudahkan baginya untuk melakukan amalan dan akhlak yang baik dan juga Allah palingkan darinya akhlak-akhlak yang jelek.

Di akhirat, kabar baik yang mereka dapat pertama kali adalah ketika Allah mencabut nyawa mereka. Di dalam kubur mereka mendapat keridhoan Allah dan kenikmatan tinggal di dalamnya. Kesempurnaan kabar gembira di akhirat tersebut dimana Allah akan memasukkannya ke dalam Jannah dan diselamatkan dari azab yang pedih.

Sesungguhnya itu adalah janji yang benar yang tak mungkin berubah karena memang tidak ada perubahan bagi kalimat-kalimat (janji-janji) Allah. Tidak akan ada seorangpun yang mampu untuk menyelisihi apa yang telah ditetapkan-Nya.

Itulah kemenangan yang besar sebab terkandung di dalamnya keselamatan dari setiap malapetaka dan memperoleh segala keinginan yang dicintainya, inilah kemenangan yang hanya diharapkan oleh orang-orang yang beriman dan bertakwa. Tidak ada lain yang mereka harapkan.

(والله أعلم بالصواب)

source: