Kamis, 20 Juni 2013

Tafsir Surat Al-Alaq ayat 1-5

 اقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِي خَلَقَ
 Bacalah dengan nama tuhanmu yang menjadikan
kata iqra berasal dari kata kerja qara'a yang awalnya bermakna menghimpun. Dalam kamus-kamus ditemukan aneka ragam arti dari kata tersebut. antara lain : menyampaikan, menelaah, membaca, mendalami, meneliti, mengetahui ciri-ciri sesuatu, dan sebagainya. Ayat di atas tidak menyebutkan objek bacaan, maka dari itu objeknya bersifat umum.

 
خَلَقَ الإنْسَانَ مِنْ عَلَقٍ
Menjadikan manusia dari segumpal darah

Manusia adalah makhluk pertama yang diciptakan Allah dalam Al-Qur'an melalui wahyu pertama.
Salah satu cara yang ditempuh oleh Al-Qur'an untuk mengantarkan umat manusia menghayati petunjuk-petunjuk Allah adalah dengan memperkenalkan jati dirinya antara lain dengan menguraikan proses kejadiannya. Manusia sebagai makhluk mulia dijadikan Allah dari sesuatu yang melekat dan diberinya kesanggupan untuk menguasai segala sesuatu yang ada di bumi ini serta menundukannya untuk keperluan hidupnya dengan ilmu yang diberikan Allah kepadanya.

 
اقْرَأْ وَرَبُّكَ الأكْرَمُ
Bacalah, dan Tuhanmu yang Maha Pemurah

Ayat ini memerintahkan kembali Nabinya untuk membaca. Karena bacaan tidak dapat melekat pada diri sesorang kecuali dengan mengulang-ngulangi dan membiasakannya.   Kegiatan "membaca" AL-Qur'an menimbulkan penafsiran-penafsiran baru atau pengembanagn dari pendapat-pendapat yang telah ada. Kegiatan ini juga menimbulkan penemuan-penemuan baru yang membuka rahasia-rahasia alam, walaupun objek bacaannya itu-itu juga. Ayat Al-Qur'an yang di baca dari generasi ke generasi adalah sama, tidak berbeda, namun, pemahaman mereka serta penemuan rahasianya terus berkembang.  
 
 
الَّذِي عَلَّمَ بِالْقَلَمِ
  Yang mengajar dengan qalam

Allah menyediakan qalam sebagai alat untuk menulis
. Allah menyatakan bahwa dia menjadikan manusia dari 'Alaq lalu diajarinya berkomunikasi dengan perantara qalam. Pernyataan ini menyatakan bahwa mausia diciptakan dari sesuatu bahan hina dengan melalui proses, sampai pada kesempurnaan sebagai manusia sehingga dapat mengetahui segala rahasia sesuatu.

 
عَلَّمَ الإنْسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْ
  Dia mengajar manusia sesuatu yang tidak diketahui 
Manusia pada walnya tidak mengetahui apa-apa hingga akhirnya Dialah yang mengajarkan manusia berbagai macam ilmu yang bermanfaat. Andai kata tidak karena qalam niscaya banyak ilmu pengetauan yang tidak terpelihara baik. Demikian pula tanpa pena tidak dapat diketahui sejarah orang-orang yang berbuat baik atupun jahat. Dan tidak ada pula ilmu pengetahuan yang menjadi pelita bagi orang-orang yang datang sesudah mereka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar