ولو شئنا لرفعنه بها ولكنه أخلد إلى الارض واتبع هواىه فمثله كمثل
الكلب إن تحمل عليه يلهث أو تتركه يلهث ذالك مثل القوم الذين كذبوا بأيتنا فا قصص
القصص لعلهم يتفكرون (الاعراف : 179)
Dan kalau Kami menghendaki, sesungguhnya Kami
tinggikan (derajat) nya dengan ayat-ayat itu, tetapi dia cenderung kepada dunia
dan menurutkan hawa nafsunya yang rendah, maka perumpamaannya seperti anjing
jika kamu menghalaunya diulurkannya lidahnya dan jika kamu membiarkannya dia
mengulurkan lidahnya (juga). Demikian itulah perumpamaan orang-orang yang
mendustakan ayat-ayat Kami. Maka ceritakanlah (kepada mereka) kisah-kisah itu
agar mereka berfikir. (QS al-A’raf: 176).
Ayat ini menjadi
penjelasan mengapa seseorang tidak mendapat petunjuk dan mengapa pula yang lain
disesatkan Allah. Ayat ini juga berfungsi sebagai ancaman kepada mereka yang
mengabaikan tuntunan pengetahuannya. Ia menjelaskan bahwa mereka yang kami
kisahkan keadaannya itu, yang menguliti dirinya sehingga kami sesatkan adalah
sebagian dari yang kami jadikan untuk isi neraka dan demi keagungan dan
kemuliaan kami sungguh kami telah ciptakan untuk isi neraka jahannam banyak
sekali dari jenis jin dan jenis manusia karena kesesatan mereka.
Hati,
mata, dan telinga orang-orang yang memilih kesesatan dipersamakan dengan
binatang karena binatang tidak dapat menganalogikan apa yang dia dengar dan
lihat dengan sesuatu yang lain. Binatang tidak memiliki akal seperti manusia.
Bahkan manusia yang tidak menggunakan potensi yang dianugerahkan Allah lebih
buruk. Sebab binatang dengan instingnya akan selalu mencari kebaikan-kebaikan
dan menghindari bahaya, sementara manusia durhaka justru menolak kebaikan dan
kebenaran dan mengarah kepada bahaya yang tiada taranya.
Setelah
kematian, mereka kekal di api neraka, berbeda dengan binatang yang punah dengan
kematiannya. Disisi lain, binatang tidak dianugerahi potensi sebanyak potensi
manusia, sehingga binatang tidak wajar dikecam bila tidak mencapai apa yang
dapat dicapai manusia. Manusia pantas dikecam bila sama dengan binatang dan
dikecam lebih banyak lagi jika ia lebih buruk daripada binatang, karena potensi
manusia dapat mengantarnya meraih ketinggian jauh melebihi kedudukan binatang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar