Kamis, 20 Juni 2013

Tafsir Surat An-Nahl ayat 78

وَاللَّهُ أَخْرَجَكُمْ مِنْ بُطُونِ أُمَّهَاتِكُمْ لا تَعْلَمُونَ شَيْئًا وَجَعَلَ لَكُمُ السَّمْعَ وَالأبْصَارَ وَالأفْئِدَةَ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ
Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur.
 Maksud ayat ini adalah, Allah mengajari apa yang sebelumnya tidak diketahui, yaitu sesudah Allah mengeluarkan dari perut ibu kalian tanpa memahami dan mengetahi sesuatu apa pun. Allah mengkaruniakan kepada kalian akal untuk memahami dan membedakan antara yang baik dan yang buruk. Allah membuka mata kalian untuk melihat apa yang tidak kalian lihat sebelumnya, dan memberi kalian telinga untuk mendengar suara- suara sehingga sebagian dari kalian memahami perbincangan kalian, serta memberi kalian mata utuk melihat berbagai sosok, sehingga kalian dapat saling mengenal dan membedakan.
Ayat ini menurut Tafsir Al Maraghi mengandung penjelasan bahwa setelah Allah melahirkan kamu dari perut ibumu, maka Dia menjadikan kamu dapat mengetahui segala sesuatu yang sebelumnya tidak kamu ketahui. Dia telah memberikan kepadamu beberapa macam anugerah
1.   Akal;
2.   Pendengaran;
3.   Penglihatan;
4.   Perangkat hidup yang lain; sehingga kamu dapat mengetahui jalan untuk mencari rizki dan materi lainnya yang kamu butuhkan, bahkan kamu dapat pula memilih mana yang terbaik bagi kamu dan meninggalkan mana yang jelek.
Semua yang di anugerahkan oleh Allah kepadamu tiada maksud lain kecuali supaya kamu bersyukur, artinya kamu gunakan semua anugerah Allah tersebut diatas semata-mata untuk mencapai tujuan hidup yang sebenarnya.
Ayat ini juga membuktikan suatu kuasa Allah dalam hal menghidupkan dan mematikan makhluk. Tidak ada sesuatu yang sulit bagi Allah untuk melakukan hal semacam itu.
Pendahuluan urutan kata pendengaran atas  penglihatan sungguh tepat karena berdasarkan ilmu kedokteran modern, indera pendengaran memang berfungsi lebih dulu daripada indera penglihatan. Adapun fungsi hati (dalam hal ini akal dan mata hati) yang membedakan  baik dan buruk berfungsi jauh sesudah kedua indera tersebut.
Ayat tersebut juga berisi alat-alat pokok guna meraih  pengetahuan. pada objek pengetahuan yang bersifat material, manusia dapat menggunakan mata dan telinga. Adapun untuk objek yang bersifat ilmu pengetahuan yang sifatnya immaterial, manusia dapat menggunakan akal dan hatinya.
Manusia dilahirkan tanpa pengetahuan sedikitpun. Pengetahuan dimaksud adalah yang bersifat kasbiy, yakni pengetahuan yang diperoleh manusia melalui upaya manusiawinya. Meski demikian, manusia tetap membawa fitrah kesucian yang melekat pada dirinya sejak lahir, yakni fitrah yang menjadikannya ‘mengetahui’ bahwa Allah Maha Esa.
faktor yang mempengaruhi:
Pertama, Faktor keluarga. Tidak bisa dipungkiri bahwa keluarga terutama orang tua mempunyai peranan yang sangat penting dalam pertumbuhan anaknya. Orangtua hendaknya sudah mulai mengajari dan menggali potensi anaknya sejak kecil dan memasukkan nilai nilai religius dalam keseharian keluarganya.
Kedua, Faktor Lingkungan. Lingkungan di sekitar tempat tinggal anak juga mempengaruhi perkembangan fisik dan psikis anak. Hal ini dikarenakan anak mempunyai kecendrungan untuk meniru apa yang dilihatnya.
Disinilah letak peranan orang tua agar selalu memperhatikan kagiatan anaknya dan memperingatkanrnya ketika dia melakukan kesalahan.

1 komentar:

  1. ssippp... setuju banget dg penjelasannya, tapi saya usul, mohon dilampirkan sumbernya supya lebih lengkap lagi.

    BalasHapus