وَاللَّهُ أَخْرَجَكُمْ مِنْ بُطُونِ
أُمَّهَاتِكُمْ لا تَعْلَمُونَ شَيْئًا وَجَعَلَ لَكُمُ السَّمْعَ وَالأبْصَارَ
وَالأفْئِدَةَ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ
Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut
ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan dia memberi kamu
pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur.
Maksud ayat ini adalah, Allah
mengajari apa yang sebelumnya tidak diketahui, yaitu sesudah Allah mengeluarkan
dari perut ibu kalian tanpa memahami dan mengetahi sesuatu apa pun. Allah
mengkaruniakan kepada kalian akal untuk memahami dan membedakan antara yang
baik dan yang buruk. Allah membuka mata kalian untuk melihat apa yang tidak
kalian lihat sebelumnya, dan memberi kalian telinga untuk mendengar suara-
suara sehingga sebagian dari kalian memahami perbincangan kalian, serta memberi
kalian mata utuk melihat berbagai sosok, sehingga kalian dapat saling mengenal
dan membedakan.
Ayat ini menurut Tafsir Al Maraghi
mengandung penjelasan bahwa setelah Allah melahirkan kamu dari perut ibumu,
maka Dia menjadikan kamu dapat mengetahui segala sesuatu yang sebelumnya tidak
kamu ketahui. Dia telah memberikan kepadamu beberapa macam anugerah
1. Akal;
2. Pendengaran;
3. Penglihatan;
4. Perangkat
hidup yang lain; sehingga kamu dapat mengetahui jalan untuk mencari rizki dan
materi lainnya yang kamu butuhkan, bahkan kamu dapat pula memilih mana yang
terbaik bagi kamu dan meninggalkan mana yang jelek.
Semua
yang di anugerahkan oleh Allah kepadamu tiada maksud lain kecuali supaya kamu
bersyukur, artinya kamu gunakan semua anugerah Allah tersebut diatas
semata-mata untuk mencapai tujuan hidup yang sebenarnya.
Ayat ini juga membuktikan suatu kuasa
Allah dalam hal menghidupkan dan mematikan makhluk. Tidak ada sesuatu yang
sulit bagi Allah untuk melakukan hal semacam itu.
Pendahuluan urutan kata pendengaran
atas penglihatan sungguh tepat karena berdasarkan ilmu kedokteran modern,
indera pendengaran memang berfungsi lebih dulu daripada indera penglihatan.
Adapun fungsi hati (dalam hal ini akal dan mata hati) yang membedakan
baik dan buruk berfungsi jauh sesudah kedua indera tersebut.
Ayat tersebut juga berisi alat-alat pokok
guna meraih pengetahuan. pada objek pengetahuan yang bersifat material,
manusia dapat menggunakan mata dan telinga. Adapun untuk objek yang bersifat
ilmu pengetahuan yang sifatnya immaterial, manusia dapat menggunakan akal dan
hatinya.
Manusia dilahirkan tanpa pengetahuan
sedikitpun. Pengetahuan dimaksud adalah yang bersifat kasbiy, yakni
pengetahuan yang diperoleh manusia melalui upaya manusiawinya. Meski demikian,
manusia tetap membawa fitrah kesucian yang melekat pada dirinya sejak lahir,
yakni fitrah yang menjadikannya ‘mengetahui’ bahwa Allah Maha Esa.
faktor yang mempengaruhi:
Pertama, Faktor keluarga. Tidak bisa dipungkiri
bahwa keluarga terutama orang tua mempunyai peranan yang sangat penting dalam
pertumbuhan anaknya. Orangtua hendaknya sudah mulai mengajari dan menggali
potensi anaknya sejak kecil dan memasukkan nilai nilai religius dalam
keseharian keluarganya.
Kedua, Faktor Lingkungan. Lingkungan di sekitar tempat tinggal anak
juga mempengaruhi perkembangan fisik dan psikis anak. Hal ini dikarenakan anak
mempunyai kecendrungan untuk meniru apa yang dilihatnya.
Disinilah letak peranan orang tua agar
selalu memperhatikan kagiatan anaknya dan memperingatkanrnya ketika dia
melakukan kesalahan.
ssippp... setuju banget dg penjelasannya, tapi saya usul, mohon dilampirkan sumbernya supya lebih lengkap lagi.
BalasHapus